Siteplan Kawasan Sentra Apung


Partner

Tim Semarang Suistanable Coastal Development

terdiri dari 2 tim: Tim Kecamatan Tugu dan Tim Kecamatan Semarang Utara

Tim Tugu: Tim Bringin Riverside Area 
2: Bringin Natural Court
3:
4:


Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Sudharto, SH. Tembalang, Semarang
Jawa Tengah

Infrastruktur

Infrastruktur yang terdapat pada lokasi perancangan terdiri dari sarana dan prasarana yang dapat menunjang aktivitas sehari-hari bagi masyarakat di lokasi perancangan. Sarana diantaranya sarana pendidikan, kesehatan, perdagangan dan jasa serta sarana ruang terbuka.

- Sarana Pendidikan dan Kesehatan
Lokasi perancangan tidak memiliki fasilitas pendidikan dan kesehatan. Hal ini dikarenakan letak wilayah studi yang berada di tepi Kelurahan Mangkang Wetan yang jangkauannya jauh dari bagian lainnya di Kelurahan Mangkang Wetan. Untuk sarana pendidikan berupa SD dari lokasi perancangan dapat dicapai dalam waktu tempuh 3 menit menggunakan sepeda motor sedangkan sarana kesehatan berupa bidan dapat ditempuh pada waktu yang sama sedangkan puskesmas pembantu dapat ditempuh dalam waktu 5 menit.

- Sarana Perdagangan dan Jasa serta Ruang Terbuka 
 
Hasil Dokumentasi Kelompok 1A, Studio Perancangan dan Pembangunan Kota, 2015

Prasarana diantaranya jaringan listrik, jaringan air bersih, drainase, sanitasi, jaringan jalan, persampahan dan jaringan telekomunikasi.

- Jaringan listrik, jaringan air bersih, drainase, sanitasi dan jaringan jalan
Hasil Dokumentasi Kelompok 1A, Studio Perancangan dan Pembangunan Kota, 2015 


- Jaringan persampahan
 p

Persentase Cara Pembuangan Sampah di Lokasi Perancangan










-Jaringan telekomunikasi
Jaringan telekomunikasi di lokasi perancangan hampir seluruhnya dapat dijangkau oleh masyarakat. Masyarakat sebagian besar menggunakan alat telekomunikasi pribadi berupa telepon genggam (hp) untuk berkomunikasi. Meskipun demikian di lokasi perancangan tidak dijumpai menara Base Transceiver Station (BTS) dan warung-warung internet yang biasanya digunakan untuk memperlancar jaringan telekomunikasi dan internet.
  

Kondisi Fisik



Kondisi fisik di lokasi perancangan terdiri dari kondisi topografi, jenis tanah, hidrologi, curah hujan dan tata guna lahan.
 1. Kondisi Topografi
 
2. Jenis Tanah
 
















3. Hidrologi

















4. Curah Hujan

















5. Tata Guna Lahan

Kependudukan dan Perekonomian

Lokasi perancangan yang berada di Kelurahan Mangkang Wetan memiliki jumlah penduduk sebanyak 336 jiwa, mayoritas penduduk pada lokasi perancangan bekerja sebagai buruh tambak dan nelayan.

- Struktur Kependudukan       

Sumber: Hasil Kuesioner di Lokasi Perancangan 
Persentase Tingkat Pendidikan Masyarakat di Lokasi Perancangan

Sumber: Hasil Kuesioner di Lokasi Perancangan
Persentase Tingkat Pendapatan di Lokasi Perancangan

Sumber: Hasil Kuesioner di Lokasi Perancangan
Asal Penduduk di Lokasi Perancangan

 - Komunitas

Lokasi perancangan memiliki beberapa komunitas yang dapat membantu keberlangsungan aktivitas masyarakat yang ada, terdapat dua macam komunitas yang terdapat di lokasi perancangan yakni komunitas hasil gagasan atau program pemerintah da komunitas yang muncul dari gagasan masyarakat dalam memanfaatkan potensi pada lokasi perancangan dan Kelurahan Mangkang Wetan. Komunitas yang merupakan hasil gagasan atau program pemerintah terdapat PKK, Kelompok Petani Tambak dan Kelompok Usaha Pengasapan Ikan, sedangkan komunitas swasta terdapat Mas Jamang dan Posdaya Mina Cahaya Abadi. Komunitas Mas Jamang memanfaatkan adanya hutan mangrove di lokasi perancangan dan sekitarnya dan mengolah mangrove yang ada menjadi makanan, sedangkan Posdaya Mina Cahaya Abadi merupakan hasil kerjasama masyarakat dengan perguruan tinggi Universitas Diponegoro dalam mendukung kegiatan perikanan dan Kelautan di Kelurahhan Mangkang Wetan secara umum dan lokasi perancangan secara khusus.


- Perekonomian

Kelurahan Mangkang Wetan ada beberapa aktivitas ekonomi yaitu ada kios toko/warung, warung makan/minum dan juga terdapat industri kecil, industri rumah tangga, buruh tani tambak, petani tambak, nelayan, Komunitas Bina Karya Sejahtera atau pengolah jajanan mangroove, ada juga Komunitas Posdaya Mina Cahaya Abadi atau merupakan fasilitator bagi nelayan dan pengolah hasilnya dalam pemasaran hasil, dan pengepul hasil rumput laut. Sebagian besar penduduk yang berada di Kelurahan Mangkang Wetan ini bermata pencaharian buruh petani tambak  karena tambak yang terletak di Kelurahan Mangkang Wetan 80% status kepemilikannya adalah milik perusahaan, dan hanya beberapa tambak milik masyarakat sekitar. Hasil tambak yang didapatkan semakin lama semakin menurun dikarenakan terjadi abrasi dan kondisi tambak dari tahun ke tahun semakin buruk. Selain itu, pendapatan masyarakat perharinya juga tidak dapat dipastikan karena rata-rata bergantung dengan hasil laut yang juga tidak pasti. Hal ini mengakibatkan perekonomian penduduk di lokasi perancangan tergolong berpenghasilan menegah kebawah. 

Potensi dan Permasalahan



Lokasi perancangan berlokasi di kawasan pesisir Kota Semarang tepatnya di RW 7, Kelurahan Mangkang Wetan, Kecamatan Tugu dengan luas lahan sebesar 10,13 Ha (pertambakan seluas 7,28 Ha dan permukiman seluas 2,85 Ha). Kelurahan Mangkang Wetan termasuk dalam BWK X bersama dengan Kecamatan Ngaliyan, fungsi utama dalam wilayah BWK X adalah industri, permukiman, perdagangan dan jasa, tambak, rekreasi dan pergudangan. Dalam pembagian wilayah Kecamatan Tugu, Kelurahan Mangkang Wetan termasuk dalam blok 3.1 dimana guna lahan industri dan tambak menjadi guna lahan mayoritas. Menurut Perda Kota Semarang No 14 tahun 2011, lokasi perancangan juga termasuk dalam kawasan garis pantai yang berpotensi untuk pengembangan kawasan rekreasi, ekonomi perikanan, dan kehidupan nelayan.


Peta Permasalahan Lokasi Perancangan
Berdasarkan kondisi eksisting lokasi perancangan memiliki banyak permasalahan yang pada umumnya terjadi di wilayah pesisir, kurangnya pengelolaan terhadap sarana dan prasarana seperti masalah persampahan yang tidak terkelola dengan baik, banyak masyarakat yang tidak memiliki sanitasi, dan kondisi jalan yang masih buruk. Dalam beberapa tahun terakhir potensi terjadinya rob semakin meningkat seiring semakin sedikitnya jumlah pohon mangrove yang ada, hal ini dapat menyebabkan penurunan kualitas lingkungan perumahan yang berlanjut pada munculnya permukiman kumuh, selain itu lokasi perancangan termasuk dalam lokasi rawan bencana banjir dari luapan Sungai Bringin. Kondisi kependudukan di lokasi perancangan tergolong buruk, dimana sebagian besar penduduk memiliki tingkat pendidikan yang rendah.



Peta Potensi Lokasi Perancangan

Dari segi potensi wilayah, lokasi perancangan dengan jenis tanah aluvial dan topografi datar sehingga cocok untuk lahan pertanian dan lahan permukiman, adanya kelompok usaha seperti budidaya rumput laut dan jajanan mangrove, lahan tambak yang cukup besar disertai mayoritas penduduk yang bermatapencaharian sebagai petani tambak dan nelayan dapat menjadi potensi pengembangan wilayah. Berdasarkan potensi masalah yang ada dapat menjadi pertimbangan pemilihan konsep perancangan di lokasi perancangan.



The Next Planner

Aufa Dirgahayu
Syarif Hidayatullah
Dwi Laras Lukitaningrum
Pingkan Ellotam Tunjung Biru


Sabila Adhaida Bahar
Arvi Nabiel

Fera Wahyu Pinanti Islamiyah
fernanda@gmail.com
Fernanda Fitriani

PENCITRAAN

kenangan tim di atas tanah harapan